DataPrimer: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya. Agar proses penelitian yang dijalankan tidak sia-sia, maka perlu menggunakan data yang valid dan diakui keabsahannya. Biasanya, ada dua data yang digunakan, yakni sekunder dan primer. Masing-masing jenis data tersebut memegang peranan penting, untuk fungsi yang berbeda-beda pula.

Jakarta - Pengertian sejarah sering kita kenal sebagai ilmu atau rangkaian suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Namun, apa sebenarnya pengertian dari sejarah itu sendiri?Sejarah diambil dalam bahasa Arab dari kata 'syajarah' yang berarti pohon. Arti pohon disini dimaksudkan sebagai pohon keluarga atau silsilah serta usul dari adanya sesuatu, dan perkembangan tentang peristiwa yang dalam Bahasa Inggris dinamakan 'history', yang berasal dari bahasa Yunani dari kata 'historia' yang mengandung makna inkuiri, wawancara, serta interogasi atau laporan dari seorang saksi mata mengenai hasil-hasil suatu tindakan. Dari bahasa Yunani tersebut, istilah historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan bahasa mendefinisikan sejarah sebagai pengetahuan maupun uraian tentang sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi di masa ahli mendefinisikan sejarah dengan makna yang beragam. Dilansir dari modul Sejarah Peminatan Paket C Tingkatan V karya Apriyanti Wulandari, berikut adalah pengertian sejarah menurut para ahliPengertian SejarahThomas CarlyleSejarah adalah peristiwa di masa lampau, yang mempelajari biografi mereka yang terkenal sebagai penyelamat pada zamannya. Orang-orang besar tersebut adalah orang yang pernah dicatat sebagai peletak dasar KaldunMenurut, Ibnu Kaldun sejarah adalah catatan umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat manusia YaminPengertian sejarah menurut Moh. Yamin, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan, dari beberapa peristiwa yang mampu dibuktikan dengan kenyataan fakta.Roeslan AbdulganiMenurutnya Roeslan Abdulgani, sejarah adalah ilmu yang diibaratkan dengan penglihatan tiga dimensi; pertama melalui penglihatan ke masa silam, kedua masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Dengan kata lain, penyelidikan di masa lampau tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan juga tidak dapat dilepaskan dari perspektif masa KartodirdjoSartono Kartodirdjo adalah guru besar bidang sejarah UGM. Ia mempelopori penulisan sejarah dengan perspektif Indonesia. Sejarawan ini membagi pengertian sejarah dalam arti subjektif dan Sartono Kartodirdjo, pengertian sejarah dalam arti subjektif adalah suatu kontruksi bangunan yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian cerita kisah. Kisah tersebut merupakan suatu kesatuan dari rangkaian fakta-fakta yang saling sejarah dalam arti objektif menurut Sartono Kartodirjo adalah peristiwa sejarah itu sendiri atau proses sejarah dalam demikian, sejarah dalam arti objektif terkandung pengertian bahwa peristiwa sejarah tersebut hanya akan terjadi satu kali sehingga tidak berulang dan tidak dapat diulangi adalah seorang budayawan, sastrawan, dan sejarawan. Pengertian sejarah menurut Kuntowijoyo adalah rekonstruksi atau membangun kembali peristiwa masa lalu untuk dikontekstualisasikan ke dalam kehidupan kekinian dan masa pun menyebutkan sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empirisSulaiman Hasan dan Anik Irawati dalam modul Sejarah Kemdikbud, menuliskan bahwa dalam perkembangannya, konsep sejarah kini mendapat suatu pengertian baru. Hal itu terjadi setelah adanya percampuran penulisan kronikel ketat secara kronologis, dan narasi-narasi yang bebas yang dapat dilihat pada abad pertengahan, dikenalnya biografi yang disebut juga istilah tersebut, khususnya pada biografi orang besar, menyebabkan Thomas Carlyle 1841 seorang sejarawan dari Inggris mengatakan bahwa sejarah sebagai 'riwayat hidup orang-orang besar atau pahlawan' semata. Tanpa adanya mereka, maka tidak ada lingkup sejarah tidak hanya untuk individu tertentu orang-orang besar, saja seperti Julius Caesar, Napoleon, Soekarno, dan lain-lain. Sejarah juga di dalamnya membahas kelompok masyarakat yakni semua yang merupakan ahli sejarah dunia berkebangsaan Yunani, sekaligus bapak sejarah dunia The Father of History menyatakan bahwa sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran dengan tingkatan tinggi rendahnya terganti oleh keadaan adanya beberapa definisi diatas, maka menunjukkan dengan tegas dan singkat bahwa secara umum sejarah memiliki tiga yang bulat. R. Moh. Ali menyimpulkan sejarah diberi tiga pengertian sebagai berikutSejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan-perkembangan mengenai peristiwa dan kejadian di masa lampau. Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yang menyangkut perubahan nyata di dalam kehidupan manusia. Sejarah merupakan cerita yang tersusun secara sistematis teratur dan rapi.Dengan demikian, dapat diartikan bahwa sejarah merupakan ilmu tentang manusia. Semoga penjelasan di atas, bisa buatdetikers jadi lebih paham tentang pengertian sejarah ya. Semangat belajar! Simak Video "Kata Ahli Hukum soal Polemik Ruko 'Makan Jalan' di Pluit" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Halini bisa saja karena penulis sulit memilih atau menemukan sesuatu yang menarik atau berguna untuk dijadikan kesimpulan. Artikel ini akan mengupas secara detail tentang pengertian kesimpulan, bagaimana cara membuat kesimpulan, beserta contoh-contoh kesimpulan dalam karya tulis ilmiah. Pengertian Kesimpulan Menurut Para Ahli. 1. USC

100% found this document useful 1 vote2K views9 pagesOriginal TitleSoal Sejarah Indonesia Kelas X2.docxCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views9 pagesSoal Sejarah Indonesia Kelas XOriginal TitleSoal Sejarah Indonesia Kelas X2.docxJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Berdasarkanproses penelitian kuantitatif di atas maka tampak bahwa proses penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan serta saran. d. Penggunaan Metode Penelilitan Kuantitatif.
Jakarta - Munculnya bahan bacaan tentang kerajaan Sriwijaya atau kerajaan lainnya yang sering kita lihat merupakan hasil dari sebuah penelitian sejarah. Apa sebenarnya penelitian sejarah itu? Lantas bagaimana langkah-langkah melakukan sebuah penelitian sejarah?Penelitian sejarah merupakan sebuah metode sejarah yang memuat suatu sistem dari cara-cara yang benar untuk memperoleh kebenaran sejarah. Setiap peneliti sejarah tentunya memerlukan metode penelitian sejarah untuk bisa membuat sebuah eksperimen yang tersusun dan Guide to historical method karya Gilbert J. Garraghan 1957 pengertian penelitian sejarah adalah kumpulan yang sistematis, terdiri dari beberapa prinsip dan beberapa aturan yang ditujukan untuk mengumpulkan bahan-bahan sumber sejarah secara efektif serta mempermudah menilai dan menguji sumber-sumber secara kritis dan menyajikan hasil dalam bentuk tertulis dari hasil-hasil yang menjalankan sebuah penelitian sejarah, tentunya seorang sejarawan tidak bisa sembarangan menentukan sumber atau memetakan hasil atau langkah-langkah penelitian sejarahPemilihan TopikSama seperti penelitian pada umumnya, langkah pertama yang harus dilakukan seorang sejarawan dalam melakukan penelitian sejarah adalah menentukan judul dan topik yang akan yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi. Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang itu dalam pemilihan topik harus diperhatikan juga sumber atau bahan penelitian. Kelayakan topik penelitian sejarah dapat dilihat dari ketersediaan sumber dan bahan penelitian diharapkan dapat memberikan informasi atau teori baru. Untuk mengarahkan topik penelitian pada sumber, penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H What, Where, When, Why, Who, dan How.Mencari Bukti/Bahan SumberLangkah kedua dari penelitian sejarah adalah mencari bukti-bukti atau bahan-bahan sumber yang dibutuhkan ke depannya. Bukti atau bahan sejarah ini biasanya bersifat heuristik atau memiliki hubungan dengan penemuan yang bisa dilakukan dalam langkah penelitian sejarah ini adalah mencatat bahan-bahan sumber yang bisa didapat dari studi pustaka atau dokumen dan Menguji Bahan Sumber VerifikasiDalam menilai tingkai otensitas sebuah bahan sumber, maka bisa dilakukan pengujian dengan mendatangkan kritik luar external critism atau kritik dalam internal critism.Kritik ini digunakan untuk menunjukkan kebenaran, kesejatian maupun kesahihan bahan-bahan sumber yang akan digunakan oleh sejarawan dan KomunikasiSetelah menilai dan menguji bahan-bahan sumber, hasil analisis sejarawan biasanya dituangkan atau dikonstruksi ke dalam sebuah tulisan. Dalam menuliskan hasil penelitian sejarah, bahasa yang digunakan harus lugas, sederhana, dan konstruksi dari sebuah penelitian sejarah disebut historiografi. Historiografi adalah proses penulisan sejarah sekaligus menjadi akhir tahapan dari metode penelitian Penelitian SejarahSalah satu contoh dari penelitian sejarah misalnya adalah penelitian sejarah tentang peninggalan Kerajaan melakukan penelitian terhadap peninggalan Kerajaan Majapahit ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan judul atau topik, yakni Kerajaan langkah kedua adalah mengumpulkan bahan sumber heuristik. Sumber-sumber yang terkait Kerajaan Majapahit bisa diperolah dari Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama atau Kitab ketiga yakni menilai dan menguji bahan sumber melalui kritik dalam atau kritik luar. Kritik dalam bisa dilakukan dengan menguji kembali bahan-bahan sumber seperti isi dari Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama atau Kitab Sundayana. Sedangkan kritik luar bisa diperolah dari bahan sumber seperti berita terakhir adalah menuangkan hasil interpretasi sejarawan terkait bahan-bahan sumber tersebut ke dalam karya tertulis. Contoh-contoh hasil penelitian sejarah terkait Kerajaan Majapahit terdapat dalam buku yang berjudul Ibukota Majapahit, Masa Jaya dan Pencapaian karya Agus Aris Munandar atau Gajah Mada Hamukti Palapa karya Langits Kresna Hariadi. Simak Video "Cekrak-cekrek Berfoto di Depan Monumen Bersejarah, Bali" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Kalimatdefinisi dalam teks laporan hasil observasi tersebut ditunjukkan oleh angka 1). Berikut kalimatnya: Kembang sepatu adalah tanaman hias yang cukup mudah tumbuh di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Kalimat tersebut merupakan kalimat definisi karena menggunakan konjungsi "adalah". Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
Contents1 Pengertian Sejarah Secara Umum Dan Menurut Para Ahli Pengertian Sejarah Menurut Para Pengertian Sejarah Menurut Ahli Share thisPengertian Sejarah Secara Umum – Definisi sejarah adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Suatu peristiwa di masa lalu yang mempunyai nilai dan peran yang penting, bagi kehidupan manusia masa kini ataupun masa depan. Pengertian sejarah ini dapat diartikan sesuai dengan konteksnya dan juga fungsinya. Sejarah juga bisa diartikan sebagai kejadian yang telah terjadi di masa lalu. Pengertian lainnya yaitu sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejadian atau peristiwa, yang terjadi di masa sejarah pada umumnya yaitu diambil dari bahasa Yunani yaitu Historia yang mempunyai arti pengetahuan atau penyelidikan, yang diperoleh dari suatu proses penelitian. Pengertian sejarah lainnya yaitu diperoleh dari bahasa Arab Syajaratun, yang artinya adalah pohon yang bercabang. Pengertian ini menunjukkan bila sejarah itu bercabang, dan akan terus berkembang dari waktu ke berhenti di dua pengertian tersebut, beberapa ahli juga memiliki pandangan mengenai pengertian sejarah. Berikut penjelasan sejarah menurut Kuntowijoyo adalah fakta yang disuguhkan dengan cara ideografis, empris, diakronis dan unik. Sejarah ini bersifat ideografis, karena menggambarkan tentang sesuatu. Sedangkan diakronis karena disuguhkan berdasar waktu dan empiris yang artinya, sejarah itu bersandar di sebuah pengalaman manusia yang memang sejarah menurut Muh Yamin adalah ilmu pengetahuan yang susunannya berdasarkan hasil dari penyelidikan berbagai peristiwa yang bisa dibuktikan dengan sejarah menurut Moh Hatta adalah sebuah wujud yang berkaitan dengan masa lampau, yang termasuk ke dalam pemahaman di masa lampau yang mengandung ragam sejarah menurut Moh Ali adalah keseluruhan dari perubahan dan kejadian yang benar terjadi. Sejarah juga merupakan ilmu yang menyelidiki perubahan yang terjadi di masa sejarah menurut Rohiati Wiriatmaja adalah sebuah disiplin ilmu yang menjadikan moral, kebijaksanaan, etika, nilai kultur dan sejarah menurut Nugroho Notosusanto adalah peristiwa yang ada sangkut pautnya dengan manusia, sebagai makhluk yang bermasyarakat yang terjadi di masa sejarah menurut Benedetto Croce adalah sebuah dokumen kreasi dari jiwa manusia di semua bidang. Termasuk pada bidang teoritikal dan praktikal. Untuk kreasi spiritual hanya terjadi dan lahir di hati dan pikiran budayawan, manusia jenius, pemburu agama dan sejarah menurut Bryce adalah catatan dari sebuah pemikiran, perkataan sampai perbuatan sejarah menurut Walsh adalah segala hal yang menitikberatkan pada pencatatan yang penting saja. Yang meliputi tindakan dan pengalaman manusia di masa lampau, dan memiliki makna yang juga sejarah menurut Herodotus adalah suatu kejadian yang menceritakan mengenai perputaran seseorang, atau sebuah peradaban baik mengenai jatuhnya ataupun bangunnya orang sejarah menurut Aristoteles adalah sistem yang meneliti tentang suatu kejadian, dan disusun kembali secara kronologis. Peristiwa atau kejadian yang disusun itu memiliki catatan dan bentuk lainnya, sebagai bukti kebenaran tentang kejadian yang disusun itu pembahasan lengkap mengenai pengertian sejarah menurut para ahli. Semoga dapat dipahami dan menambah Juga 15 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli LengkapSerba Serbi Parlemen Lengkap Petajenis ini sangat berbeda dengan peta umum yang biasanya menampilkan warna hijau, biru, kuning dan cokelat. Peta topografi tidak kaya warna karena hanya mempunyai fungsi pokok memberi inforasi tentang kontur tanah. Oleh karena itu, hanya terdapat garis-garis kontur yang tercetak secara jelas. 2. Skala Besar dan Detail
Apa itu sejarah? Grameds pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah “sejarah”. Menurut definisi yang paling umum, kata history bahasa Inggris berarti “masa lampau umat manusia”. Kata tersebut dapat dibandingkan dengan geschichte bahasa Jerman, yang berasal dari kata geschehen, yang berarti “sesuatu yang telah terjadi”. Arti dari kata sejarah memang kerap dijumpai di dalam ucapan sehari-hari, seperti “semua sejarah mengajarkan sesuatu” atau “pelajaran-pelajaran sejarah”. Apa Itu Sejarah? Pengertian SejarahPengertian Sejarah Menurut Para Ahli1. J. Bank2. Robin Winks3. Bernheim4. Sir Charles Firth 5. John Tosh6. Muthahhari7. Sidi Gazalba8. Sartono KartodirjoKaidah SejarahSejarah Itu FaktaSejarah Itu Diakronis, Ideografis, dan UnikSejarah Itu EmpirisSejarah dan Pengertian Ilmu SosialMetodologi SejarahAlur Metodologi SejarahHeuristikKritik SumberInterpretasiHistoriografiPenyusunan Data SejarahRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori BiografiMateri Terkait Kata history bahasa Inggris berasal dari kata benda historia bahasa Yunani atau dibaca istoria yang berarti “ilmu”. Aristoteles menggunakan istilah ini sebagai suatu pertelaan sistematis maupun nonkronologis mengenai seperangkat gejala alam, baik berupa susunan sistematis maupun nonkronologis. Namun, kata scientia bahasa Latin dalam perkembangannya lebih sering digunakan untuk menyebutkan pertelaan sistematis, sedangkan kata istoria biasanya diperuntukkan bagi pertelaan mengenai gejala-gejala terutama hal-ihwal manusia dalam urutan kronologis. Pengertian itu menegaskan bahwa sejarah menyangkut peristiwa maupun waktu. Oleh karena itu, masalah mengenai waktu sangatlah penting dalam memahami suatu peristiwa. Para sejarawan di sinilah cenderung mengatasi masalah itu dengan membuat periodisasi. Berdasarkan hal itulah, dapat Grameds sadari bahwa sejarah tidak dapat direkonstruksi. Masa lampau manusia untuk sebagian besar tidak dapat ditampilkan kembali, bahkan mereka yang dikaruniai ingatan tajam sekalipun tidak akan dapat menyusun kembali masa lampaunya, dikarenakan dalam hidup semua orang pastilah ada peristiwa, seseorang, kata-kata, pikiran-pikiran, tempat-tempat, dan bayangan-bayangan yang ketika terjadi sama sekali tidak menimbulkan kesan atau saat ini telah dilupakan. Lebih lanjut, pengalaman suatu generasi yang telah lama mati, yang sebagian besar di antara anggotanya tidak meninggalkan rekaman-rekaman, atau rekaman-rekamannya jika ada tidak pernah sampai kepada para sejarawan tidak mungkin akan diingat kembali secara lengkap. Dengan demikian, rekonstruksi dari masa lampau total manusia merupakan suatu tujuan yang sepenuhnya mereka sadari tidak akan mungkin dapat tercapai, meskipun menjadi tujuan para sejarawan. Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia kemudian dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau silsilah bagi raja-raja. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Menurut beberapa ahli, kata “sejarah” memiliki pengertian sebagai berikut. 1. J. Bank Sejarah adalah semua kejadian atau peristiwa masa lalu. Sejarah berfungsi untuk memahami perilaku masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. 2. Robin Winks Sejarah adalah kajian tentang manusia dalam kehidupan masyarakat. 3. Bernheim Sejarah adalah sebuah ilmu yang menelusuri dan menempatkan peristiwa dalam waktu maupun ruang mengenai perkembangan manusia. 4. Sir Charles Firth Sejarah merekam kehidupan manusia, perubahan yang terus-menerus, merekam ide-ide, dan merekam kondisi-kondisi material yang telah membantu atau merintangi perkembangannya. 5. John Tosh Sejarah adalah memori kolektif maupun pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas sosial manusia dan prospek manusia tersebut pada masa yang akan datang. 6. Muthahhari Dia berpendapat bahwa ada tiga cara mendefinisikan sejarah, yaitu Tarikh naqli sejarah tradisional adalah pengetahuan tentang kejadian, peristiwa, dan keadaan pada masa lalu yang berkaitan dengan masa kini. Tarikh ilmy sejarah ilmiah adalah pengetahuan tentang hukum yang menguasai kehidupan masa lalu melalui pendekatan dan analisis atas peristiwa masa lalu. Tarikh falsafati filsafat sejarah adalah pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara bertahap. 7. Sidi Gazalba Sejarah sebagai masa lalu manusia dan seputarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta dengan tafsiran yang memberi pengertian dan kepemahaman tentang sesuatu yang berlaku. 8. Sartono Kartodirjo Sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan lingkungan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di dalamnya meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang sesuatu yang telah berlalu. Kaidah Sejarah Sejarah Itu Fakta Perlu Grameds ketahui jika perbedaan pokok antara sejarah dengan karya fiksi adalah penyuguhannya. Sejarah menyuguhkan fakta, sedangkan karya fiksi menyuguhkan imajinasi, khayalan, dan fantasi. Adapun terhadap kronik, hikayat, syair, dan babad yang kebanyakan ditulis jauh sesudah kejadian, harus diterapkan prosedur standar dari kritik sejarah. Demikianlah, misalnya, buku Sejarah Melayu, Hikayat Raja-Raja Pasai, Syair Perang Mengkasar, dan Babad Tanah Jawi. Bagi para sejarawan, tidak ada satu pun sumber sejarah yang luput dari kritik sejarah. Sejarah Itu Diakronis, Ideografis, dan Unik Sejarah itu diakronis, sedangkan ilmu sosial itu sinkronis. Artinya, sejarah itu memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu sosial meluas dalam ruang. Sejarah akan membicarakan mengenai satu tempat dari waktu A sampai dengan waktu B. Sejarah berusaha melihat segala sesuatu dari rentang waktu. Artinya, melihat perubahan, kesinambungan, ketertinggalan, dan loncatan-loncatan. Sementara itu, ilmu sosial bersifat sinkronis, artinya meluas dalam ruang. Ruangannya luas, tetapi waktunya pendek. Ibarat meneliti sebuah pohon, ilmu-ilmu sinkronis tertarik untuk membicarakan struktur yang membentuknya. Sejarah juga diakronis, artinya melukiskan menggambarkan, memaparkan, menceritakan saja. Ilmu sosial itu nomotetis bahasa Yunani yang berarti hukum. Artinya, berusaha mengemukakan hukum-hukum. Misalnya, sama-sama menulis mengenai revolusi. Sejarah dianggap berhasil apabila dapat melukiskan sebuah revolusi secara mendetail sampai hal-hal kecil. Sebaliknya, ilmu sosial akan menyelidiki revolusi-revolusi dan berusaha mencari hukum-hukum yang umum berlaku dalam semua revolusi. Inilah yang menyebabkan sejarah itu bersifat unik, sedangkan ilmu sosial itu generik. Penelitian sejarah akan mencari hal-hal yang unik dan khas berlaku hanya kepada sesuatu dalam suatu waktu. Untuk itulah, sejarah juga disebut sebagai ilmu yang ideografis. Topik-topik sejarah, misalnya Revolusi di Indonesia, Revolusi di Prancis, dan Revolusi di Tiongkok tidak terjadi di tempat lain dan hanya terjadi sekali pada waktu itu juga. Adapun topik-topik ilmu sosial, misalnya Sosiologi Revolusi, Sosiologi Masyarakat Desa, dan Sosiologi Daerah Perkotaan akan membicarakan hukum-hukum umum yang berlaku dalam semua revolusi. Jika diakronis dan sinkronis telah bergabung, sejarah nantinya akan menjadi teori sosial. Sementara itu, unsur-unsur ideografis dan unik masih tetap. Pendekatan sejarah dalam ilmu-ilmu sosial di sisi lain selalu ada, seperti halnya dalam penelitian politik, sosial, dan ekonomi. Selebihnya, ada kecenderungan sejarah naratif, sehingga mirip dengan novel. Sejarah Itu Empiris Inilah yang membedakan antara sejarah dengan ilmu agama. Sejarah itu bersifat empiris, sedangkan ilmu agama itu bersifat normatif. Sebab, sejarah bersandar kepada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh. Ilmu agama yang bersifat normatif tidak berarti tidak memiliki unsur empiris, hanya saja yang normatiflah yang menjadi rujukan. Contohnya, batasan najis yang bermula dari hukum normatif. Sama halnya dengan Hasan Bangil yang memperbolehkan seseorang untuk memelihara anjing, dan dia memiliki definisi yang berbeda dengan mazhab Syafi’i tentang najis. Ada unsur empiris, tetapi dasar hukumnya bersifat syar’i, soal najis itu normatif. Sementara itu, sejarah murni empiris, berdasarkan fakta, dan tidak berdasarkan hukum-hukum baik normatif, ilmiah, atau konstitusional. Tanpa empiris, pengalaman, dan fakta, para sejarawan tidak dapat berbicara. Sejarah dan Pengertian Ilmu Sosial Meskipun terdapat banyak kekhawatiran, tetapi penggunaan dari generalisasi-generalisasi ilmu alam oleh para sejarawan terus bertambah. Misalnya, bukanlah suatu kebetulan bahwa akhir-akhir ini terdapat banyak perhatian terhadap sejarah kota, kereta api, dan perniagaan kepada sejarah harga dan pemikiran sosial. Lingkup perhatian para sejarawan di sinilah cenderung untuk dikuasai oleh hukum permintaan dan penyediaan, sedangkan kebutuhan disiplin-disiplin lain akan jenis data tertentu, mendorong sejarawan untuk berusaha memenuhi kebutuhan itu. Dengan demikian, para sejarawan itu berusaha untuk Menemukan kasus-kasus tunggal yang akan memberikan ilustrasi kepada generalisasi ilmu sosial; Menemukan kasus-kasus tunggal yang akan membantah suatu generalisasi ilmu sosial; Menerapkan sebuah generalisasi ilmu sosial kepada suatu tren sejarah atau seri dari peristiwa yang bersamaan terjadi. Dalam ketiga usaha itu, para sejarawan berusaha untuk mengubah, memperkuat, atau mengajukan pengecualian terhadap suatu gagasan umum, yang dipinjam dari disiplin-disiplin sosial lain dengan harapan bahwa dalil sosiologi akan sedikit menyinari hubungan kausal di antara gejala-gejala sejarah. Baca Juga Konsep Berpikir Sejarah, Ulasan Lengkap Cara Menganalisis Masa Lalu Pasca Proklamasi, Mengapa Bangsa Indonesia Harus Mempertahankan Kemerdekaan? Pengertian Periodisasi Tujuan, Jenis-Jenis, dan Faktor yang Memengaruhi Pengertian Sejarah Unsur, Fungsi, dan Manfaatnya Sejarah dan Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Indonesia Metodologi Sejarah Metode merupakan sebuah cara prosedural untuk berbuat dan mengerjakan sesuatu dalam sebuah sistem yang teratur dan terencana. Jadi, terdapat prasayarat yang ketat dalam sebuah penelitian sejarah, yaitu prosedur dan sistematis. Metodologi di sinilah sering disebut sebagai ilmu yang mengkaji tentang metode. Metode lebih merupakan cara seseorang untuk memperoleh pengetahuan, sedangkan metodologi memiliki tingkatan yang lebih tinggi karena sebagai suatu cara untuk mengetahui. Metodologi harus mempertimbangkan kerangka pemikiran tentang konsep, kategori, model, hipotesis, dan prosedur umum dalam menyusun sebuah teori. Adapun teori merupakan kaidah yang mendasari sebuah gejala dan sudah dilakukan verifikasi. Dengan memahami kerangka teori dan konsep, sejarawan dapat menjelaskan fenomena secara kritis. Begitu juga sejarah dapat menjelaskan teori-teori dalam dunia filsafat menjadi sesuatu yang konkret karena bertolak dari kenyataan di lapangan. Itulah sebabnya penggarapan sejarah memerlukan teori dan metodologi. Metodologi sebagai sebuah ilmu dan pemikiran tentang metode tidak dapat dipelajari tanpa mengulas masalah teoritis dan konseptual. Setidaknya, terdapat dua kelompok besar dalam aliran penulisan sejarah, yaitu Sejarah naratif narrative history, yaitu penulisan sejarah berupa narasi tanpa memanfaatkan teori dan metodologi. Penulis sekadar menceritakan peristiwa dan prosesnya secara kronologis, tanpa menjelaskan penyebab peristiwa itu dapat terjadi. Sejarah analisis analytical history, yaitu penulisan sejarah yang memanfaatkan teori dan metodologi. Penulis menjelaskan asal muasal, sebab, kecenderungan, kondisi, dan perubahannya saat itu dengan mengaitkan masalah-masalah politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Pisau analisis yang digunakan disesuaikan dengan objek yang akan diteliti. Untuk membuat analisis diperlukan kerangka teori dan konsep pemikiran. Kerangka teori tidak terlalu dianggap penting dalam penulisan sejarah naratif karena masuk di dalam deskripsinya. Sebaliknya, kerangka teori menjadi ciri dalam penulisan sejarah analisis. Penjelasan sejarah secara naratif saja, ternyata hanya mampu menjawab pertanyaan yang sifatnya permulaan dan tidak mampu memberikan jawaban atas pertanyaan lanjutan yang lebih komprehensif. Sejarah analisis dianggap mampu menjawab kelemahan dari sejarah naratif. Untuk sampai kepada sejarah analisis, kehadiran teori dan konsep merupakan sebuah keharusan. Dalam rangka penulisan sejarah analisis inilah diperlukan suatu metode dan metodologi. Alur Metodologi Sejarah Sebagai sebuah prosedur, metode mengajukan beberapa prasyarat sebagai berikut ini. Heuristik Berasal dari bahasa Yunani heuristiken yang berarti menemukan atau mengumpulkan sumber. Dalam kaitan dengan sejarah tentulah yang dimaksud sumber adalah sumber sejarah yang tersebar berupa catatan, kesaksian, dan fakta-fakta lain yang dapat memberikan penggambaran tentang sebuah peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia. Hal ini bisa dikategorikan sebagai sumber sejarah. Bahan-bahan sebagai sumber sejarah kemudian dijadikan alat, bukan tujuan. Dengan kata lain, seseorang harus mempunyai data lebih dahulu untuk menulis sejarah. Kajian tentang sumber-sumber adalah suatu ilmu tersendiri yang disebut heuristik. Penulisan sejarah tidak mungkin dapat dilakukan tanpa tersedianya sumber sejarah. Sumber-sumber sejarah dibedakan menjadi empat kategori, yaitu Sumber kebendaan atau material material sources, yaitu sumber sejarah berupa benda yang dapat dilihat secara fisik. Sumber ini dapat dibedakan menjadi sumber tertulis record, seperti dokumen, arsip, surat, catatan harian, foto, dan file. Sumber fisik berupa benda remains berupa artefak seperti keramik, alat rumah tangga, senjata, alat pertanian atau berburu, lukisan, dan perhiasan. Lokasi artefak-artefak itu berada sesuai fungsinya disebut dengan situs; Sumber non-kebendaan atau immaterial immaterial sources, yaitu berupa tradisi, agama, kepercayaan, dan lain sebagainya; Sumber lisan, yaitu berupa kesaksian, hikayat, tembang, kidung, dan sebagainya. Kritik Sumber Sumber-sumber yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diverifikasi atau diuji melalui serangkaian kritik, baik yang bersifat ekstern maupun intern. Interpretasi Setelah fakta disusun, kemudian dilakukan interpretasi. Interpretasi sangat esensial dan krusial dalam metodologi sejarah. Historiografi Historiografi merupakan tahap akhir dalampenelitian sejarah. Pada tahap inilah, penulisan sejarah menjadi kesadaran penulis sejarah dalam masanya. Penyusunan Data Sejarah Grameds, perlu diketahui bahwa penyusunan data sejarah yang paling masuk akal adalah penyusunan kronologis, yaitu dalam periode-periode waktu. Hal ini dikarenakan kronologi kiranya merupakan satu-satunya norma objektif dan konstan yang harus diperhitungkan oleh para sejarawan. Kronologi secara relatif bersifat objektif, karena periodisasi seringkali dapat bersifat sewenang-wenang. Kesewenang-wenangan itu yang paling menonjol adalah di dalam periodisasi sejarah pemikiran atau gerakan, misalnya penyebutan Abad Kepercayaan, Periode Barque, Masa Pencerahan, Revolusi Industri, dan Abad Kemajuan. Istilah-istilah tersebut terkadang mengakibatkan misrepresentasi, sehingga mengimbangi keuntungan didaktis yang diharapkan. Terlalu mudah sebutan-sebutan memberikan kesan bahwa perkembangan atau cita-cita yang menonjol itu tidak ada di zaman yang lain dalam keadaan mencolok. Tindakan memberikan suatu nama deskriptif kepada suatu periode sejarah mungkin merupakan cara terbaik untuk mengerti nilai-nilainya. Namun, keuntungan itu menjadi hilang jika meniadakan usaha mencari kerangka referensi yang lain. Tidak ada satu pun zaman yang dapat disebutkan secara tepat dengan memberikan sifat tunggal yang eksklusif. Usaha-usaha seperti itu seringkali mengakibatkan penggunaan secara kabur dan berkiasan terhadap istilah yang memberikan karakterisasi. Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian, kaidah, sejarah dan pengertian ilmu sosial, serta metodologi sejarah. Ada pepatah yang mengatakan bahwa masa lalu adalah guru terbaik, itulah sebabnya sejarah dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi seseorang pada masa datang jika dimaknai dengan baik. Menghargai dan belajar dari sejarah adalah cara bijak seseorang untuk terus tumbuh dan berkembang, tanpa tendensi yang menyertainya. Sejarah yang terlupakan berarti juga mematikan hati nurani dan intelektualitas untuk terus tumbuh. Grameds dapat mengunjungi koleksi buku Gramedia di untuk memperoleh referensi tentang sejarah, mulai dari sejarah Indonesia sampai sejarah dunia. Grameds juga dapat menemukan buku pelajaran sejarah untuk menunjang pembelajaran di sekolah karena buku-buku di Gramedia sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang sejarah agar bisa memaknainya dengan penuh. Selamat belajar. Temukan hal menarik lainnya di Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penulis Fandy Aprianto Rohman ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
. 151 254 469 75 21 134 267 261

deskripsi umum mengenai pengertian sejarah ditunjukkan oleh angka